Citra Kayu – Kayu merbau merupakan salah satu jenis kayu berkualitas terbaik dengan segudang pemanfaatan. Kayu ini berasal dari pohon Intsia spp. dengan kekuatan dan keawetan yang luar biasa.
Kayu merbau masuk kelas I-II untuk kekuatan, dan kelas I-II untuk keawetan. Artinya, jenis kayu ini sangat keras yang mampu menahan tekanan tinggi dalam waktu lama. Sangat cocok untuk furniture rumah hingga struktural dasar bangunan.
Faktanya, pohon merbau tidak hanya tumbuh subur di Indonesia. Melainkan juga negara-negara Asia Tenggara lainnya, seperti Malaysia dan Filipina. Oseania seperti Papua Nugini, sampai ke negara tetangga Australia.
Pada kesempatan ini, Citra Kayu akan membahas secara lebih lengkap dan detail tentang kayu merbau. Termasuk karakteristik, ciri-ciri, harga, pengolahan, pemanfaatan, dan hal menarik lainnya tentang kayu ini.
Karakteristik Kayu Merbau
Pohon merbau bisa tumbuh hingga ketinggian lebih dari 40 meter, dengan kulit kayu berwarna abu-abu atau coklat muda. Daun pohon merbau licin, berbentuk elips, dengan panjang hanya sekitar 10 cm saja.
Berikut karakteristik lengkap kayu merbau ditinjau dari berbagai indikator.
1. Warna
Kayu merbau yang sudah dikupas kulitnya, akan menunjukkan warna kuning kecoklatan saat masih basah. Sedangkan kalau sudah agak kering, warna tersebut berubah menjadi coklat kemerahan atau pekat mendekati hitam.
Kalau Anda melihat kayu jati dan merbau bersamaan, akan sulit membedakan sekilas. Perlu ketelitian memperhatikan corak dan merasakan teksturnya baru bisa terasa.
Warna yang hampir sama dengan kayu jati, membuat merbau menjadi salah satu alternatif yang lebih murah namun tetap oke untuk furniture maupun struktur bangunan.
2. Tekstur
Umumnya, tekstur kayu merbau adalah lurus melintang, namun tidak menutup kemungkinan hasilnya nanti memiliki tekstur langka yaitu abstrak/tidak berpola. Saat Anda memegangnya, seperti kebanyakan kayu lain, merbau terasa kasar dan tetap rata.
Hasil tekstur akan berubah menjadi lebih halus kalau kualitas merbau tinggi. Misalnya kayu benar-benar dalam keadaan kering, terawat, dan tidak terekspos cuaca ekstrem secara langsung.
3. Aroma
Dari segi aroma, sebenarnya tidak ada yang berbeda dengan jenis kayu yang lainnya. Aroma yang muncul hanya saat dipotong, seperti wangi minyak kayu namun khas dan lebih kuat. Namun setelah kering, aroma itu akan seiring waktu menghilang, menyisakan aroma kayu normal.
Jadi, saat Anda mendapati menemukan kayu merbau malam-malam di tengah hutan dengan aroma seperti bedak bayi. Mungkin itu bukan aroma kayu, melainkan keberadaan entitas makhluk gaib.
4. Kekerasan
Seperti yang sudah sedikit kami singgung di atas, bahwa kayu merbau masuk kelas I sampai II. Tergantung pada umur pohon dan pengolahan kayu setelah dipotong. Hasilnya dalam penggunaan kayu ini tidak bengkok, tidak menyusut, dan tahan tekanan.
Meski sangat keras, tingkatnya masih di bawah kayu besi (kayu ulin) yang secara konstan masuk ke kelas I penuh. Dalam penggunaan untuk konstruksi bangunan, merbau sudah sangat cukup, terlebih ada penambahan lapisan finishing khusus yang menjaganya mampu bertahan bertahun-tahun.
Kayu merbau tanpa finishing sudah tahan cuaca, rayap, dan air; apalagi kalau menambahkan lapisan pelindung. Selain meningkatkan estetika hasil furniture rumah nantinya, juga menjaga durabilitas jangka lama.
5. Ketahanan
Kayu merbau menjadi sangat tahan karena punya struktur padat, membuat furniture yang dihasilkan tidak gampang penyok. Makanya selain sebagai bahan pembuat furniture rumah, juga dimanfaatkan sebagai struktur bangunan, jembatan, sampai kapal laut. Banyaknya penerapan yang bisa dilakukan kayu ini, menunjukkan merbau mempunyai ketahanan yang baik.
Sebenarnya, aroma minyak yang keluar saat dipotong berasal dari kandungan atsiri alami yang turut menjaga ketahanan kayu ini. Pertumbuhan pohon merbau yang tidak terlalu cepat, menghasilkan kayu berkualitas tinggi untuk berbagai kebutuhan.
Semuanya Bagus, Apakah Kayu Merbau Tidak Punya Kekurangan?
Setiap hal ada kelebihan dan kekurangan, sudah pasti kayu ini juga memiliki kekurangan. Ironisnya, kekurangan kayu merbau justru berasal dari kelebihannya, yaitu dari kekerasan dan ketahanan.
Perhatikan bahwa kayu lunak seperti kayu pinus, cemara, atau sengon akan sangat mudah dibentuk. Berbeda dengan kayu ulin, jati, atau merbau yang sangat keras; membuat kayu jenis ini sulit dalam proses pengolahan dan pembentukan menjadi furniture.
Membutuhkan ketelatenan, pengalaman, serta alat yang memadai guna mengolahnya kayu tersebut dengan baik. Oleh sebab itulah, jika memilih kayu sebagai bahan berkualitas, serahkan proses pembuatan furniture kepada profesionalnya.
Hasilnya benar-benar tidak mengecewakan. Misalnya untuk meja dan kursi yang berasal dari kayu merbau, yang notabene digunakan setiap hari, dapat bertahan hingga puluhan tahun sebelum menunjukkan tanda-tanda kerusakan.
Apalagi untuk furniture yang berada di dalam rumah, dan tidak memiliki fungsional seperti meja kursi. Furniture seperti itu dari kayu ini dapat bertahan yang mungkin melebihi usia penghuni rumah.
Kayu Merbau Vs Jati, Bagus Mana?
Kedua jenis kayu ini memiliki karakteristik masing-masing, yang jelas baik jati maupun merbau, keduanya sama-sama sangat keras. Perhatikan tabel berikut ini:
Perbandingan | Kayu Merbau | Kayu Jati |
Nama ilmiah | Intsia bijuga | Tectona grandis |
Warna | Coklat kemerahan | Coklat tua keemasan |
Tekstur | Agak kasar | Halus |
Berat | Berat, sekitar 850–1.050 kg/m3 | Cukup berat, sekitar 650–700 kg/m³ |
Ketahanan | Sangat tahan cuaca & serangga | Sangat tahan cuaca & serangga |
Kekuatan | Sangat kuat | Sangat kuat |
Pengolahan | Lebih sulit diproses | Lebih mudah diproses |
Harga | Mahal | Lebih mahal dari merbau |
Kestabilan | Stabil tidak bengkong | Stabil tidak bengkong |
Keunikan | Minyak alami, ion negatif | Minyak alami, ion negatif |
Berdasarkan perbedaan kayu merbau dan jati di atas, sebenarnya memilih salah satunya tetap bagus dari segi fungsi. Hanya saja, biasanya ada orang yang lebih cenderung pada jati karena sejarah atau faktor lainnya.
Pemanfaatan Kayu Merbau di Indonesia
Sebelumnya sedikit-banyak agaknya sudah kami singgung tentang penggunaan dan pemanfaatan kayu merbau. Nah, berikut ini daftar pemanfaatan secara lebih lengkap kayu tersebut di Indonesia.
1. Konstruksi Bangunan
Mempertimbangkan kekuatan dan daya tahan merbau yang sangat baik, sehingga cocok untuk konstruksi bangunan. Contoh paling sederhana yang sering kita jumpai adalah penggunaan untuk tiang penyangga rumah, lantai kayu, struktur genting, tangga, atau dinding kayu solid/wall panel.
2. Perabotan Rumah Tangga
Menggunakan kayu ini akan memberikan hasil furniture berkualitas tinggi, awet, dan mampu bertahan hingga puluhan tahun. Kategori furniture ini mencangkup meja, kursi, dipan, lemari, rak, dan lain sebagainya.
Tidak hanya furniture yang fungsional, melainkan juga perabotan rumah tangga yang berfungsi sebagai aksesoris atau hiasan. Memberikan nuansa alami sekaligus ketahanan yang luar biasa. Contohnya, hiasan dinding, tempelan tembok, patung/figur, ukiran bentuk unik, dan lain sebagainya.
3. Struktur Kapal
Sama seperti halnya kayu jati, merbau memiliki durabilitas ketahanan terhadap air, baik air tawar maupun air asin. Tak khayal, banyak pengrajin kapal dan perahu yang menggunakan bahan dasar dengan kayu merbau.
4. Alat Berburu
Pemanfaatan berikutnya berkaitan dengan alat outdoor, contohnya ketapel kayu, busur panah, atau laras senapan. Di mana alat berburu yang demikian membutuhkan kayu yang punya tingkat kekerasan tinggi kelas I atau II, tidak mudah menyusut/bengkok, serta tahan terhadap cuaca.
5. Pintu Kayu Merbau
Khususnya untuk pintu utama depan, membutuhkan kayu dengan ukuran besar dan kekuatan yang baik. Tidak hanya pintu kayu, melainkan juga jendela dan kusen. Pengolahan merbau dalam hal ini biasanya tanpa lapisan cat, hanya ada lapisan finishing untuk menjaga estetika alami dan natural teksturnya.
6. Decking Kayu
Decking adalah bahan penutup lantai luar ruangan, contohnya di tepi kolam renang, kolam ikan, taman, teras, dan sebagainya. Bahan kayu yang kuat, tahan cuaca, air, dan pelapukan menjadi pilihan terbaik. Oleh sebab itulah, merbau seringkali menjadi pilihan untuk memaksimalkan estetika properti berkualitas sebagai decking.
7. Kebutuhan Industri
Selain untuk bangunan, rumah, atau properti; ternyata kayu jenis ini juga dibutuhkan dalam keperluan industri untuk tujuan tertentu. Contohnya, pengolahan menjadi produk triplek yang kuat, veneer kayu tipis yang tahan benturan, atau dalam bentuk pengaplikasian yang lainnya.
Manfaat kayu merbau memang sangat banyak, namun seiring berjalannya waktu ketersediaan pohon merbau yang berukuran besar semakin menipis. Hal ini bukan tidak mungkin akan membuat harga merbau semakin mahal, sebagaimana harga kayu jati berkualitas tinggi.
Apa nama lain kayu merbau? Kayu ini memiliki nama lain ipil dan intsia, bahkan karena sangat keras, khususnya di daerah Maluku dan Papua mendapat julukan sebagai kayu besi –bersandingan dengan kayu ulin.
Tips Memilih Kayu Merbau yang Bagus
Tidak semua kayu yang berasal dari pohon merbau itu bagus, ada banyak faktor yang mempengaruhi kualitasnya. Sama seperti tidak semua kayu jati itu mahal, meski sudah terkenal dengan harga selangit.
Nah, untuk mendapatkan kayu berkualitas terbaik, berikut merupakan tips memilih yang perlu Anda terapkan.
1. Kayu Memiliki Karakteristik Unggulan
Sebelum itu, Anda harus mengenal betul dan memastikan apakah kayu yang sedang Anda pilih benar-benar merbau atau bukan. Hal pertama adalah memastikan kayu tersebut memiliki semua karakteristik yang sudah kami sampaikan di atas.
Mulai dari warna, tekstur, aroma, kekerasan, dan ketahanan. Jika warna kayu coklat muda atau pucat, mungkin kayu sudah mengalami proses yang mengurangi kekerasan dan ketahanannya.
2. Kelembaban Kayu Terkontrol
Selama proses pengolahan, kelembaban haruslah terkontrol. Agar mengetahui indikator penilaian kelembaban berada di ambang batas standar bisa menggunakan alat atau dengan cara manual. Cara manual dengan melihat tidak adanya jamur, bercak, atau kotoran yang bukan bawaan tekstur.
Anda juga bisa menggunakan alat pengetes kelembaban kayu (wood moisture meter), yaitu antara 2% sampai maksimal 6% saja. Nilai ini sebenarnya fleksibel tergantung pada penggunaan kayu untuk apa nantinya.
3. Serat Kayu Lurus dan Rapat
Serat kayu lurus tidak terputus menunjukkan bahwa kualitas bagian-bagian kayu tersebut sangat bagus. Apalagi kalau seratnya cukup rapat, ini sebagai indikator bahwa kayu berasal dari pohon merbau berumur panjang, sehingga memiliki kekuatan.
Di sisi lain, tidak menutup kemungkinan sebongkah kayu mempunyai serat yang lebih unik. Ini juga menjadi preferensi yang bisa Anda pilih, namun tetap pastikan bahwa serat itu tidak putus atau menghilang tiba-tiba.
4. Umur Pohon Merbau yang Tua
Jika Anda memilih kayu yang masih dalam bentuk pohon, lihatlah ketinggian pohon tersebut. Umur pohon merbau yang siap tebang rata-rata di atas 20 tahun, memang cukup lama, karena untuk menghasilkan kualitas kayu yang tinggi.
Sedangkan ukuran diameter batang pohon sekitar 60 cm, tinggi lebih dari 20 meter, serta kulit batang menua dengan ciri terkelupas dengan sendirinya. Hal ini penting agar nanti kayu yang dihasilkan pohon tersebut memberikan kualitas sesuai harapan.
5. Ketebalan Kayu Cukup
Ketebalan kayu merbau tergantung pada kebutuhan masing-masing orang, misalnya untuk penggunaan pintu rumah. Sebaiknya memilih ketebalan kayu sekitar 30 sampai 40 mm, memberikan kesan solid dan mewah pada pintu Anda.
Ketebalan seperti itu sudah cukup untuk menahan beban pintu, baik untuk penggunaan interior maupun eksterior utama. Anda mungkin membutuhkan pintu yang lebih tebal terutama ketika menambahkan ukiran langsung pada daun/panel pintu.
Konsultasi Kayu Merbau Berkualitas untuk Semua Kebutuhan
Pada akhirnya, jika kebutuhan Anda adalah kayu merbau berkualitas tinggi, konsultasi dengan ahlinya merupakan pilihan bijak. Anda akan memperoleh rekomendasi sesuai dengan penggunaan atau penerapan kayu tersebut nantinya.
Demikian semua hal yang perlu Anda tahu tentang kayu merbau sebagai bahan material yang unggul dalam kekuatan, daya tahan, dan estetika. Konsultasi gratis biaya, manfaatkan kesempatan ini untuk memperoleh rekomendasi terbaik! Semoga bermanfaat, ya!